Minggu, 16 Juni 2013

Bahagia itu Sederhana, sesederhana saat aku ...


Kadang kita berfikir tentang kebahagiaan/pasangan atau mungkin masa depan. masa depan itu semacam sesuatu, entah apa, yang berada di belakang gerbang tinggi. kadang gelap tak terlihat, kadang terang penuh dengan harap. banyak hal yang kita pikirkan tentang sesuatu dibalik gerbang itu, entah apa, entah sebuah rumah besar yang penuh dengan kebahagiaan atau rumah tanpa atap yang tiada guna atau malah tak ada apa-apa di baliknya.
kebahagiaan itu sederhana, sesederhana pada saat melihat ayah dan ibu tersenyum melihat aku tumbuh sesuai  dengan keinginannya.
Kebahagiaan itu sesederhana melihat Heru menggambar cover depan komik Naruto dan memperlihatkannya kepadaku, ya mungkin hanya coretan gambar penyok tapi itu adalah sebuah hasil karya yang ia buat dengan sungguh-sungguh dan aku bangga.
Bahagia itu sesederhana melihat Heni bercermin di kamarku dan mengenakan bando yang baru saja aku beli, kemudian dengan polos ia berkata "teh, Heni cantik ngga?". sebenarnya aku marah, itu Bandoku, baru pula tapi senyumnya itu merupakan kebahagiaan yang sederhana. aku merangkulnya dan ikut bercermin "cantiklah, semua anak perempuan itu cantik, kalo anak laki-laki baru ganteng", kataku. senyumnya pun melebar, dan ia lantas pergi dengan bando baru ku.
Kebahagiaan itu sesederhana melihat si Hana menonton TV dengan hanya mengenakan celana dalam dan selalu menggerutu saat di suruh mandi, dan aku hanya tersenyum saat ia dimarahi ibu.
Kebahagiaan itu sesederhana saat melihat mereka berebut uang 10 ribu rupiah dari tangan ayah, saat si Hana memenangkan persaingan, saat si Heru memukuli kakanya, saat si Heni berteriak-teriak karena kesal. saat itu aku hanya tersenyum dan membawa Heru keluar untuk menenangkannya, mengelus rambut si Heni hingga ia berhenti berteriak dan membujuk si Hana hingga ia mau berbagi.
Bahagia itu sederhana, sesederhana melihat ayah dan ibu bercengkrama diluar rumah membicarakan banyak hal. mulai dari tukang kredit, kuliah ku, sekolah si Hana, pengajian si Heni, tingkah si Heru, kadang semua tentang kami. aku hanya tersenyum mendengar percakapan mereka, betapa bingungnya kadang ia memikirkan kami, betapa rumitnya segala sesuatu bila dipikirkan, betapa pedulinya ibu mengenai hal-hal kecil terkait anak-anaknya, betapa santainya ayah menyambut sejuta keluh ibu, dan aku hanya tersenyum dan sangat bahagia selalu menjadi trending topik pembicaraan mereka. bahagia itu sederhana. sesederhana saat aku menghirup oksigen di pagi hari. bahagia itu sederhana, sesederhana manusia bersyukur kepada Tuhannya.

1 komentar:

  1. kamu benar sayangku, bahagia itu sederhana, bukanlah harta melimpah,jabatan yang tinggi, kekuasaan mutlak yang menbuat kita bahagia.
    bahagia tidaklah bisa kita beli,bahagia itu kitalah yang menciptakan,dan kitalah yang membagi kebahagiaan itu.
    sama seperti sekarang apa yang kurasakan, selama ini aku mencari dan akhirnya aku menemukan engkau. saat kau tersenyum, saat kau manja, saat kau marah setiap guratan ekspresi di wajahmu membuatku bahagia.tapi saat kau diam kecewa di saat itulah aku merasa sedih,ada rasa tkut yang menyelubungi hatiku, takut akan kehilanganmu.
    semua tentangmu, tentang kisah hidupmu aku mau kau membaginya dan merasakannya bersamamu, saat aku membaca tulisan ini aku mengerti betapa bahaginya dirimu, dan aku pun ikut tersenyum membacanya.
    banyak hal dihatiku yang masih ingin kusampaikan, tapi bodohnya diriku tak pandai untuk mengungkapkanya melalui kata kata.
    yang aku rasa aku sangat bahagia memilikimu, menyelami kisahmu dan bersama sama mengarunginya. maafka diriku yang masih memiliki banyak kekurangan ini, yang tak bisa menjadi sempurna karena aku hanyalah manusia biasa, tapi aku terus berjuang, berusaha, karena aku benar benar menyayangimu.<3 <3 <3, sayangku terimakasih karena bahagiaku tergadai oleh senyumanmu, dan teruslah menjadi bulat yang kurindukan. _FMA_

    BalasHapus