Jumat, 27 Maret 2015

Tentang cinta, delusi atau temanku? entah

Pengembangan SDM adalah peningkatan kualitas pengetahuan, sikap dan perilaku agar menjadi manusia yang berwawasan luas, profesional dan etis. Kualitas hidup seseorang ditentukan dengan seberapa baik ia menyelesaikan masalah.

Itu adalah pelajaran yang gue dapet hari ini dari mata kuliah Pengembangan Sumber daya Manusia, intinya orang yang berkualitas itu adalah orang-orang yang bisa menyelesaikan masalah dengan baik, dan orang-orang yang udah bisa menyelesikan masalahnya dengan baik adalah mereka yang sudah dewasa dan ngga lagi lari dari masalah tapi kadang di dunia ini, beberapa orang atau bahkan banyak orang yang bisa dibilang “tua” dalam segi umur tapi mereka tidak bisa menyelesaikan masalah mereka dengan baik, bahkan beberapa dari mereka lari dari masalah. Apakah mereka semua itu adalah manusia-manusia yang tidak berkualitas?

Entah yah, kalo bicara soal itu makin banyak orang yang ngga berkualitas di dunia ini, misalnya anak muda yang pacaran terus ML, cewenya hamil, laki-lakinya ngga mau tanggung jawab atau anak muda yang pacaran kemudian mengatasnamakan cinta untuk berbuat zinah, menurut gue itu juga termasuk tidak bisa menyelesaikan masalah, kalo memang mereka bisa menyelesaikan masalag harusnya mereka menyimpan rasa cintanya, mengejar cita-cita sama-sama kemudian menikah dan bahagia, itu baru namanya menyelesaikan masalah.

Padahal dari mata kuliah yang gue dapet barusan cinta itu berasal dari hati yang jernih, apa ia sepasang remaja yang belum menikah kemudian berbuat zinah itu berdasarkan cinta, apa ia pada saat mereka melakukan itu semua rasa cinta yang mendominasi mereka? Apa ia?
Cinta itu tidak menimbulkan penyesalan, cinta itu berasal dari hati yang jernih, bebas dari amarah, iri, dengki, sirik yang dihasilkan oleh nafsu manusia. Sepasang remaja yang berbuat zinah kemudian menyesal kemudian apa itu di dasarkan oleh cinta? Tidak teman, saat itu hanya nafsu yang mendominasi dan mengatasnamakan cinta.

Nafsu/amarah itu terjadi karena manusia itu tidak sadar atau biasa kita sebut dengan khilaf, nafsu dan amarah itu menyakitkan, satu-satunya obat untuk mengatasi itu hanya kesadaran. Tapi mengapa kamu temanku harus mengalami delusi, hanya karna nafsu yang mengatasnamakan cinta. Delusi adalah suatu pola pikir yang salah dan akan mendominasi keadaan yang sebenarnya.
Cinta yang sesungguhnya itu adalah cinta yang di dasari oleh kesadaran, oleh hati yang bersih dan tidak menyakitkan, pada saat kamu jatuh cinta dan kamu lebih sering merasa sakit, mungkin itu sebenarnya bukan cinta tapi kamu hanya berdelusi bahwa kamu jatuh cinta dan kamu tidak menerima kenyataan itu hingga pada akhirnya kamu akan terus dan terus merasa sakit.
Sebenarnya apasih yang diperjuangan dua orang remaja yang sedang pacaran? Anak? Keluarga? Lebih baik putus selagi pacaran dari pada cerai setelah menikah, pacaran itu masa penjajakan? Iakan? Kenapa kalian atau saya mungkin entah, suka menyiksa diri dengan mempertahankan hal belum tentu baik?

Oke, well banyak hal atau definisi tentang cinta, amarah, manusia, hidup. Beberapa bilang cinta itu buta, namun menurut filosifi cinta itu berasal dari hati yang bersih dan berdasarkan kesadaran serta tidak menyakitkan, intinya cinta itu membahagiakan. Banyak orang yang terjebak oleh masa lalu dan lagi-lagi mengatasnamakan cinta. Padahal masa lalu itu bentuk dari kematian dan tidak akan pernah kembali (menurut mata kuliah yang barusan saya pelajari). Masa depan adalah ketidakpastian. Bahagiakanlah diri kita dengan cinta yang kita terima hari ini, saat ini, cinta yang kita dapat dari orang tua, teman, sahabat, pasangan saat ini, nikmati semuanya, belajar dari masalalu, nikmati saat ini dan rencanakan masa depan tanpa mempersulit hidup kita saat ini, karena kematian adalah hal yang pasti terjadi diantara ketidakpastian masa depan. Enjoy your life for now and today. Dan jangan sekali-kali terkena delusi cinta, berbuat hal yang menyakiti diri kita dan orang-orang yang kita sayangi mengatasnamakan cinta. Sekali lagi cinta itu tidak menyakitkan. Delusilah yang membuat kita betah tersakiti.


Yah, entah ini tulisan tentang apa, tentang kekecewaan sama temen gue atau opini gue tentang delusi dan cinta, entahlah yang pasti kertas itu putih polos dan dia akan diem aja tanpa peduli apa yang gue tulis. Good night.