Minggu, 02 Februari 2014

Tulang Rusuk Tak Bertuan



orang yang tidak hadir saat kekosongan mengisi relung jiwa
saat pikiran terombang ambing oleh angin malam
saat pikiran meronta-ronta mencari tuannya
adalah bukan pemilik sebagian tulang rusuk yang bengkok ini

beberapa tuan mencoba mengakuinya tapi tidak bisa menerima apa adanya
tak bisa memahami lengkung sifat tulang rusuk ini
tak pernah ada keinginan untuk menjaganya
hanya memilikinya
membiarkannya dan melihatnya mengeropos dengan sendirinya
adalah bukan tuan pemilik tulang rusuk ini.

wahai tuan dimana pun engkau berada
di sini ada sepotong tulang rusuk yang lengkungnya terlalu sulit untuk dipahami
terlalu keras untuk dihancurkan dan tiada bertuan

tuan tolong temukanlah potongan tulang rusuk ini
ia tak berdaya dan sulit untuk dihancurkan
ia merindu tuannya yang berada entah dimana
begitu rumit lengkungnya dan sulit dipahami


Topeng Hati



yaaa...
hidup manusia itu memang tidak pernah sempurna, yang terlihat bahagia pun belum tentu hatinya tersenyum.
dalam hidup ini banyak sekali orang yang mengenakan topeng, ia topeng tapi bukan dalam arti yang sebenarnya.
topeng yang mereka pakai melainkan adalah sebuah senyuman. senyum-senyum itu yang mereka pakai. senyum-senyum yang merekah diantara hati-hati yang terluka, bahkan di hati yang lukanya sudah mengering dan waktu pun terlalu bodoh untuk tau obatnya.
senyum itu mereka buat agar memar di hati mereka tidak terlhat.
coba kita pikir? untuk apa?
ini sama saja seperti mewarnai hati yang memar dengan warna yang sama, dengan warna hati yang baik-baik saja agar memar di hati tidak terlihat.
untuk apa?
toh pada akhirnya saat bagian memar itu disentuh rasa sakitnya pasti akan muncul mengenai luka-luka hati yang disamarkan itu.
kadang saya merasa benci dengan hal-hal semacam topeng ini tapi kenyataannya saya pun suka melakukannya.
untuk apa?
toh ....
entah untuk apa karna kadang ego ini terlalu sayang kepada hati sehingga ia kadang tidak mengizinkan hati terlihat buruk oleh hal lain selain ego. baik itu teman, keluarga terlebih lagi orang lain.
ya itu semua terjadi antara hati dan ego, maka pikiran pun yang sejak tadi memerhatikan mereka berdua menulis note ini.