Kamis, 12 November 2015

Aku Suka

Mungkin rasa suka itu seperti serangga
yang bergemuruh didalam dada, saat melihat senyum mu
Tidak tampan, Tidak menawan
tapi manis sekali, Kamu.

Mungkin rasa suka itu tumbuh
karena kebersediaan mu di sampingku
Mau temani aku merawat diriku
Hingga terlelap di kursi tunggu itu
Kamu pikir aku tidak tau?
Aku tau, lelah mu, penat mu dan lelap sejenak mu
yang membuat banyak lelehan lilin dihatiku
Hangat, kamu.

Mungkin rasa suka itu terus tumbuh
setelah tau nasib kita yang tak jauh beda
Mulai dari tanggal lahir yang sama
Hingga benci pada wanita yang ganggu bahagia keluarga kita
Kamu marah, aku marah
Kamu mengalah pada kenyataan dan aku tidak
Aku tau marah itu, aku tau benci itu
Aku tau, aku ingin bersandar di bahumu saat amarah mengambil alih atas diriku
Aku yakin hanya pelukmu
yang mampu meredam bara api di hati ini, Kamu.

Aku tidak suka rokok
Aku tidak suka tidur larut malam
Aku tidak suka bangun siang
tapi entah mengapa aku suka kamu

Aku suka kamu tidak berbagi asap rokok denganku
Aku suka kamu merelakanku tidur lebih dulu di tengah insomnia mu
Aku suka membiarkan mu terlelap hingga siang hari dan bangun lebih dulu
Entah mengapa aku suka hal-hal kecil tentang kamu

Aku tau, aku pemarah, egois dan kadang tidak peduli
tapi itu semua tidak berlaku kepada mu
Aku selalu peduli dan memikirkan tentang dirimu
Emosiku pun tidak sampai ubun-ubun saat berhadapan dengan mu
Aku seperti bom waktu yang dipotong sumbunya saat berhadapan denganmu, tak berdaya

Mungkin rasa suka itu sederhana
Sesederhana saat melihat putih gigimu menghiasi wajahmu.

Jakarta, 29 Desember 2014
Pukul 01.49
pon
Terinspirasi oleh APP



Tidak ada komentar:

Posting Komentar